balap di jalan mh tamrin banyuwangi |
Setiap pembalap menggeber motor dengan kecepatan tinggi. Suara deru mesin yang keras tersebut membuat penonton semakin heboh. Penonton yang memadati sepanjang lintasan tetap ramai hingga balapan selesai.
Sebagaimana diketahui, even balap motor tersebut merupakan agenda rutin Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa timur. Even drag bike itu dilakukan digeber di trek lurus dengan jarak tempuh 201 meter. Ada dua pembalap yang adu kecepatan saat mengawali start.
Tentu saja, rider yang menempuh garis finis terdepan bakal keluar sebagai pemenang. Jika masa penyisihan, maka otomatis rider yang kalah cepat langsung tereliminasi. Even tersebut memang berlangsung spektakuler.
Para pembalap lokal juga tampil dalam even balap yang memperebutkan trofi bergengsi dari berbagai kelas itu. Keberadaan even tersebut juga menggairahkan motivasi pembalap yang haus akan prestasi. Para pembalap mulai menggeber motor sejak pagi. Setiap pembalap akan melahap lintasan lurus sejauh 201 meter.
Meski begitu, lintasan yang masuk area steril mencapai 450 meter. Dalam even itu, ada beberapa kelas pendukung yang dilombakan. Rinciannya, kelas bebek TU 4T 130 CC, kelas bebek 2 T 116 CC, Kelas bebek standar 4 T FU, kelas sport 2 T 155 CC dan kelas bebek standar 116 CC lokal Banyuwangi.
Selain itu juga ada kelas tambahan, yaitu Meals UMR Honda Sonic. Kali ini, sepeda motor telah disediakan panitia. Tidak sedikit pembalap yang tampil pada kelas tambahan tersebut. Sementara itu, setelah melewati persaingan ketat akhirnya muncul jawara dari berbagai kelas.
Untuk kelas bebek 4 T 130 CC, pembalap tercepat menjadi milik Dafi asal Kediri. Pada kelas bebek 4 T 200 CC disabet oleh Ivan. Sedangkan, pembalap tercepat untuk kelas Sport 2 T 155 CC menjadi milik Galang Rizki. Rider asal Surabaya itu dinobatkan sebagai juara pertama dengan catatan waktu 6,6 detik.
Pada kategori lokal Banyuwangi, Raka Komang mencatatkan diri sebagai yang tercepat pada kelas 2 T. Sedangkan, kelas 4 T FU Standar menjadi panggung Yoga Candra yang keluar sebagai terbaik. Keberadaan Drag bike itu juga bertujuan untuk menampung antusiasme pembalap lokal Banyuwangi.
Terbukti, balapan liar yang sebelumnya marak terjadi kini nyaris tak terdengar. Para pembalap liar itu bisa terjun ke arena yang benar-benar mengedepankan faktor safety. Ketua IMI Banyuwangi, Aslani menyebut, perhelatan tersebut berakhir sukses.
Antusiasme pembalap dan penonton yang tertib menjadi nilai plus pelaksanaan tersebut berakhir manis. ‘’Kami ucapkan selamat kepada para juara,’’ ucapnya.(radar)
0 Response to "Jadi Panggung Rider Luar Kota"
Posting Komentar