setelah menang unwto festival banyuwangi siapkan 40 acara |
Berita Banyuwangi - Penjabat Bupati Banyuwangi Jawa Timur Zarkasi mengatakan pemerintah Banyuwangi menyiapkan 40 acara dalam Festival Banyuwangi tahun ini. Festival yang digelar sejak 2012 itu menjadi salah satu faktor kemenangan Banyuwangi dalam forum penghargaan Badan Pariwisata Perserikatan Bangsa-Bangsa (The United Nations World Tourism Organization/UNWTO) ke-12 di Madrid, Spanyol.
Ada dua acara tambahan dalam Festival Banyuwangi tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya. Semua acara itu akan diluncurkan kepada masyarakat pada Februari 2016. “Kalau kami paparkan sekarang, tidak akan jadi kejutan,” kata Zarkasi kepada wartawan, Jumat, 22 Januari 2016.
Penyelenggaraan Festival Banyuwangi tidak hanya dibiayai APBD, tapi juga oleh perusahaan swasta dan masyarakat. Menurut dia, pemerintah Banyuwangi tetap konsisten untuk melaksanakan konsep pariwisata yang partisipatif seperti yang telah dipaparkan dalam ajang UNWTO itu.
Banyuwangi meraih UNWTO Awards for Excellence and Innovation in Tourism untuk kategori “Inovasi Kebijakan Publik dan Tata Kelola” dengan mengalahkan nominator lainnya dari Kolombia, Kenya, dan Puerto Rico. Selain Banyuwangi, juara lainnya adalah Lithuania untuk kategori “Inovasi Dunia Usaha”, Nepal untuk “Inovasi Organisasi Nonpemerintah”, dan Brasil untuk kategori “Inovasi Riset dan Teknologi Pariwisata”. Para juara itu menyisihkan 109 program lainnya dari negara-negara anggota UNWTO di seluruh dunia.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi Muhammad Yanuar Bramuda mengatakan Banyuwangi menang karena empat strategi dalam pengelolaan pariwisata. Pertama, pegawai negeri sipil yang berfungsi sebagai pelayan publik terlibat mempromosikan pariwisata.
Kedua, konsep pariwisata Banyuwangi menawarkan petualangan (adventure) untuk wisata alam dan pengalaman (experience) untuk wisata budaya melalui Festival Banyuwangi. Banyuwangi membidik tiga segmen wisatawan meliputi kaum perempuan, anak muda, dan pengguna Internet (netizen). Tiga segmen konsumen itu, kata dia, punya pasar yang sangat besar. “Ketiganya tetap memerlukan pendekatan pemasaran yang spesifik,” kata Bramuda dalam siaran persnya.
Ketiga, inovasi berkelanjutan, seperti membuat ikon dan destinasi baru, di antaranya pembangunan bandara berkonsep hijau, pengembangan Grand Watudodol dan rumah apung di Kawasan Bangsring, serta pembangunan dermaga marina kapal pesiar di Pantai Boom. Inovasi juga dilakukan dengan memasarkan pariwisata lewat aplikasi di smartphone.
Keempat, mengelola pariwisata dengan potensi lokal kepada publik melalui Festival Banyuwangi. “Festival itu berbasis wisata alam, budaya, dan olahraga yang berlangsung setahun penuh.”
Sekretaris Daerah Banyuwangi Slamet Kariyono mengatakan Festival Banyuwangi mampu mendongkrak jumlah wisatawan Nusantara hingga 161 persen, dari 651.500 orang (2010) menjadi 1.701.230 orang (2015). Adapun wisatawan mancanegara meningkat 210 persen dari kisaran 13.200 (2010) menjadi 41.000 (2015).
Selain pariwisata, sektor bisnis turut berkembang sebagaimana tampak dalam pertumbuhan angka penumpang pesawat di Bandara Blimbingsari. Pada 2011, jumlah penumpang hanya 7.826 orang, tahun 2015 melonjak hingga 110.234 orang.
Pariwisata juga menggerakkan ekonomi warga. Itu terlihat dari pendapatan per kapita Banyuwangi menurut Badan Pusat Statistik (BPS). “Pendapatan per kapita melonjak 62 persen dari Rp 20,8 juta pada 2010 menjadi Rp 33,6 juta pada 2014.”
IKA NINGTYAS
sumber: tempo.co
0 Response to "Setelah Menang UNWTO, Festival Banyuwangi Siapkan 40 Acara "
Posting Komentar