banyuwangi digoyang gempa 6,3 sr |
Dari data website Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa kemarin terjadi sekitar pukul 14.05. Kekuatan gempa mencapai 6,3 skala Richter (SR). Namun pusat gempa tidak berada di Banyuwangi, tapi berada di Samudera Hindia dengan kedalaman 10 km atau tepatnya di 150 km barat daya Kabupaten Malang.
Meski pusat gempa berada di tengah laut, gempa kemarin tidak sampai menyebabkan tsunami. Lokasi gempa kemarin berada pada zona pertemuan lempeng Hindia Australia dan lempeng Eurasia. Dari data BMKG, letak persis gempa berada pada posisi 9,57 LS – 112,64 BT.
Sementara itu, untuk gempa kemarin dirasakan masyarakat Banyuwangi sekitar 5 detik. Prakirawan BMKG Banyuwangi, Yustoto Windiarto mengatakan, adanya gempa kemarin tida pengaruhnya dengan aktivitas Gunung Raung. Sebab, gempa kemarin sifatnya berdiri sendiri, artinya gempa kemarin memang bukan karena aktivitas dari Gunung Raung.
”Tidak ada kaitannya dengan Raung gempa tadi (kemarin),” terang Yustoto. Dia juga memastikan kalau gempa kemarin tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Meski pusat gempa berada di tengah laut, namun potensi tsunami tidak ada menurut Yustoto.
Hal ini disebabkan kekuatan gempa kemarin yang mencapai 6,3 masih belum melewati ambang batas timbulnya tsunami. ”Tidak menimbulkan tsunami, gempa yang menimbulkan tsunami itu kekuatannya di atas 7 SR,” jelas Yustoto.
Sementara itu, gempa kemarin tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Banyuwangi saja, masyarakat di Kabupaten Malang, Blitar, Jogja, Denpasar, Pacitan, Bangil, Pandaan, Surabaya, Nganjuk, Probolinggo hingga Mataram. ”Cakupan gempa cukup luas, di Pulau Bali juga merasakan gempa ini,” pungkas Yustoto.
Sementara itu, gempa yang terjadi hampir di seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi, membuat warga yang tinggal di lereng Gunung Raung semburat kemarin siang (26/7). Mereka berhamburan keluar rumah untuk mencari tempat yang aman.
Warga Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, yang sedang mengikuti pemeriksaan dan pengobatan kesehatan di kantor desanya, lari ke tanah lapang setelah merasakan gempa yang cukup besar itu. Puluhan anggota kepolisian dan TNI AD yang ada di kantor desa, sempat dibuat sibuk untuk menenangkan warga yang tidak sedikit sampai menjerit.
“Semua tetap tenang, tidak usah panik, ayo cepat keluar ruangan,” ajak Danramil Songgon, Kapten (inf) Ahmad Dahlan. Salah seorang warga Sumberarum, Andhika, 45, mengaku cemas dengan gempa itu. Sebab, itu dikira berasal dari Gunung Raung yang meletus.
“Kami baru merasakan gempa kuat seperti itu, jelas kami takut,” katanya sambil menggendong putrinya yang masih balita. Tidak hanya Andhika yang panik, raut wajah warga lainnya juga tampak was-was. Mereka berlarian ke luar ruangan sambil memandangi ke arah tiang antena di kantor desa yang berguncang sangat kuat.
Sebagian warga, tampak memandangi sekitar atap bangunan. “Khawatir tertimpa bangunan,” ujar Kohar, warga setempat. Warga bisa tenang setelah Danramil Songgon dan anggota polsek menghubungi petugas Pos Pengamatan Gunung API (PPGA) Raung di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon.
“Gempa bukan efek dari Gunung Raung, saya sudah menghubungi petugas di pos, warga mohon tetap tenang dan tak usah panik,” seru Kapten (Inf) Ahmad Dahlan. Setelah mendengar keterangan dari danramil itu, warga mulai masuk ke kantor desa untuk mengikuti pemeriksaan dan pengobatan gratis.
“Beruntung ada petugas, kalau tidak warga bisa panik berlebihan,” tandas mantan Pasi Intel Kodim 0825 Banyuwangi itu. (radar)
alhamdulillah aman
BalasHapusalhamdulillah
Hapus