iring iringan dokar |
Dari Kelurahan Boyolangu, rombongan puter kayun bergeser ke arah timur melewati Jalan Letkol Istiqlah, Jalan Kapten Ilyas, Jalan Satsuit Tubun, dan berbelok ke kiri di Jalan Sritanjung depan Pendapa Sabha Swagata Blambangan.
Setelah berhenti sejenak di depan Pendapa Sabha Swagata Blambangan, mereka balik lagi ke arah Jalan Satsuit Tubun menuju perempatan Lateng dan menuju arah Jalan Basuki Rachmat, Jalan Yos Sudarso, Jalan Gatot Subroto terus ke utara hingga mereka meneruskan perjalanan melalui Jalan Raya Situbondo menuju Pantai Watudodol.
Tradisi Puter Kayun kali ini dilepas Administrasi Umum Pemkab Banyuwangi, Fajar Suasana, pukul 10.00 kemarin. Acara pelepasan Puter Kayun tersebut juga dihadiri kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi M.Y Bramuda, Kapolsek Giri Iptu Mujiono, dan beberapa lurah yang ada di Kecamatan Giri.
Ketua Panitia Puter Kayun, Helmi Mukafi mengatakan, tradisi puter kayun ini merupakan agenda tahunan bagi warga masyarakat Kelurahan Boyolangu pada hari ke-10 setelah hari raya Idul Fitri. Selain itu, tradisi itu juga digelar guna mengenang leluhur mereka, yaitu Buyut Jakso yang telah berhasil membuka jalur Banyuwangi–Situbondo, tepatnya di sekitar Watudodol tersebut.
”Dulu yang merintah Buyut Jakso untuk membuka jalur di Watudodol itu Bupati Banyuwangi yang pertama Mas Alit,” kata Helmi. Sementara itu, dokar yang ikut pawai kemarin hanya delapan dokar saja disebabkan saat ini sudah sangat jarang sekali pemilik dokar. Berbeda dengan Puter Kayun tahun lalu, dokar yang ikut pawai Puter Kayun ada sekitar 15 dokar. (radar)
0 Response to "Puter Kayun Hanya Diikuti 8 Dokar"
Posting Komentar