Situasi Tumpang Pitu Semakin Mencekam, Dua Warga Ditahan

Patugas Brimob membentuk pagar betis untuk menghalau massa yang hendak merangsek ke area tambang emas Tumpang Pitu
Patugas Brimob membentuk pagar betis untuk menghalau massa yang hendak merangsek ke area tambang emas Tumpang Pitu (sumber:banyuwangitimes.com)

Berita Banyuwangi - Warga sekitar lokasi tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, di Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, terus diselimuti amarah. Bukan hanya karena tiga orang rekannya telah jadi sasaran peluru karet polisi, namun karena, dua orang warga lainnya hingga kini belum kembali ke rumah karena ditahan polisi.

Dua warga yang ditahan adalah Jovan dan Yadi. Kedua warga Desa Pancer tersebut telah ditahan oleh anggota Brimob di area Pos 13 tambang emas Tumpang Pitu. Situasi ini membuat lokasi di sekitar area tambang masih mencekam. Warga masih bergerombol di luar rumah sementara polisi berenjata lengkap juga masih berjaga.

“Kami ingin Jovan dan Yadi dilepaskan. Mereka ditahan Brimob di area tambang,” ucap Edi Laksono, salah satu warga, Rabu malam (25/11/2015).

Mereka, lanjut Edi, ditahan saat melakukan aksi tolak tambang emas, pada Rabu siang (25/11/2015). Menurut saksi mata, keduanya ditahan oleh anggota Brimob di dalam sebuah mobil di area Pos 13 tambang emas yang dikelola  PT Bumi Suksesindo (PT BSI).

Sebelumnya, dalam aksi penolakan tambang tersebut, ribuan massa yang tersulut emosi mencoba merangsek masuk ke area tambang. Tak pelak, petugas Brimob yang berjaga langsung mencoba menghadang. Saling serang pun terjadi. Satu orang petugas terluka dalam insiden tersebut. Dan tiga orang warga terkena peluru karet petugas. (*)
sumber:banyuwangitimes.com

0 Response to "Situasi Tumpang Pitu Semakin Mencekam, Dua Warga Ditahan"

Posting Komentar