jasad bagus hendarto (sumber:banyuwangitimes.com) |
Berita Banyuwangi - Tewasnya Bagus Hendarto, pelajar SDN 4 Singotrunan, Banyuwangi, akibat terjebur kolam penampungan limbah, dinilai warga sebagai keteledoran Pabrik Kertas Basuki Rahmat (PKBR). Selain karena dibiarkan terbuka tanpa pagar, di lokasi ini juga tak ada penjagaan. Sehingga sering kali warga, melintas di sekitar area tersebut.
Untuk itu, warga mendesak pihak Kepolisian Polres Banyuwangi, untuk menindak tegas pihak PKBR.
“Kalau Polisi diam saja, ya warga yang pasti akan kembali menjadi korban,” ucap Ihsan, warga Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, saat melakukan takjiyah di rumah Bagus Hendarto, Minggu (13/09/2015).
Jika sebelumnya warga bebas melintas disekitar kolam limbah, lanjutnya, kejadian bertolak belakang terjadi paska musibah terjeburnya mendiang Bagus. Sejumlah petugas keamanan yang berbadan kekar dengan arogan mencoba menghalang – halangi warga yang mendekati lokasi. Bahkan sejumlah awak media yang hendak meliput kejadian juga sempat diusir.
“Pokoknya PKBR itu kebal hukum, bisa enak gitu jika ada kejadian. Seperti tak ada apa – apa,” cetus Wawan, warga lainnya.
Menurut warga, jika pasca musibah tewasnya pelajar SD di kolam penampungan limbah, pihak PKBR masih bisa lenggang kangkung, lepas dari jeratan hukum. Diduga kuat ada kongkalikong dengan pihak penegak hukum.
“Kita lihat saja nanti gimana, hukum masih ada atau tidak,” sahut Vivi, warga lainnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bagus Hendarto, putra pasangan Samsul Saroni dan Sumiyati tewas di kolam penampungan limbah PKBR. Korban terjebur kolam berisi zat berbahaya sedalam 6 meter tersebut terbuka tanpa pagar dan penjagaan, saat perjalanan menuju lapangan futsal bersama kakaknya, Rio Firmansyah.
sumber:banyuwangitimes.com
0 Response to "PKBR Dinilai Teledor, Warga Desak Polisi Tindak Tegas"
Posting Komentar