audiense pertemuan bersama bapak bupati azwar anas (sumber:banyuwangikab.go.id) |
Berita Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menggelar pertemuan dengan para pemangku perkebunan dan hutan di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Dalam pertemuan guyub yang digelar di Kantor Administratur Perkebunan Kalikempit Perkebunan PTPN XII, Glenmore, Jumat (4/9), Bupati mengajak stakeholder di bidang sumber daya alam itu untuk mensinergikan berbagai program dalam membangun Banyuwangi.
Dalam pertemuan yang dihadiri jajaran PTPN XII, Administratur Perhutani dan Gabungan Pengusaha Perkebunan, Bupati Anas mengatakan jika wilayah perkebunan dan hutan di Banyuwangi memiliki area yang cukup luas bahkan jumlahnya 40 persen dari total luas wilayah Banyuwangi. Lokasi perkebunan dan hutan biasanya juga berada di pelosok yang jauh dari fasilitas pendidikan maupun kesehatan.
“Hasil identifikasi tim penanggulangan kemiskinan kabupaten, sebagian penduduk miskin yang tersisa di Banyuwangi ada di sekitar wilayah perkebunan dan hutan,” kata Bupati Anas.
Untuk itu Bupati meminta pihak perkebunan mengalokasikan dana corporate social responsibilty (CSR) perusahaan untuk mengurangi jumlah penduduk miskin yang ada di sekitar wilayahnya.
“Karena itulah kami mendorong pengentasan kemiskinan melalui private partnership untuk memperluas jangkauan penurunan angka kemiskinan yang ada di masyarakat. Ini adalah cara-cara baru agar penyaluran CSR lebih terukur,” kata Bupati
Salah satu langkah yang diminta Bupati adalah menyalurkan CSR untuk melakukan perbaikan akses jalan di perkebunan. Pemkab, lanjut Anas, siapa sharing pembangunan jalan dengan pihak perkebunan.
"Perkebunan silakan sediakan material lain dan tukangnya, pemkab siap bantu aspal. Jika akses jalan nantinya bagus, penduduk tidak lagi terisolasi karena secara perlahan kebun akan banyak dikunjungi orang," kata Bupati Anas.
Lancanya akses jalan ini, diharapkan juga akan berdampak pada meningkatnya nilai tambah perkebunanan. "ADM tinggal melakukan penataan yang baik, akan kita mempromosikan perkebunannya. Apalagi, trend saat ini, perkebunan sudah jadi alternatif tempat rekreasi juga," ujar Bupati Anas.
Selain infrastruktur jalan, Bupati Anas juga meminta bidang pendidikan dan kesehatan turut diperhatikan. Jangan sampai ada anak pekerja perkebunan maupun anak -anak di sekitar perkebunan masih ada yang putus sekolah.
"Jangan sampai sekolah mereka terganggu. Dan jangan ada lagi anak berprestasi yang tidak bisa sekolah karena kekurangan biaya. Oleh karenanya, saya minta ADM terus mencari data anak-anak putus sekolah, segera laporkan kami karena pemkab punya beasiswa bagi siswa tidak mampu. Syukur-syukur perkebunan mengalokasikan CSR-nya untuk subsidi beasiswa bagi mereka," kata Bupati Anas.
Selain itu, Anas juga meminta jaminan kesehatan bagi warga yang tinggal di perkebunan juga ditingkatkan. ADM bisa berkoordinasi dengan puskesmas terdekat untuk pelayanan kesehatan warganya. Atau mungkin menyediakan kendaraan khusus bagi warga kebun yang akan periksa kesehatan.
"Terkadang mereka sakit tapi enggan berobat karena tidak punya kendaraan. Tapi kalau ADM menyediakan kendaraan, insyaallah akan bermanfaat sekali sehingga kesehatan mereka bisa terjaga," pungkas Bupati Anas. (Humas Protokol).
sumber:banyuwangikab.go.id
Sangat miris sekali jika melihat keadaan lingkungan sekitar kita saat ini.
BalasHapusTerjadinya pencemaran tidak hanya terjadi di daratan saja, tetapi juga terjadi di lautan. Jika bukan kita yang merubah perilaku kita, siapa lagi? Dukung Greenpack sebagai kemasan makanan ramah lingkungan. Informasi lebih lanjut tentang Greenpack dapat Anda temukan di sini http://www.greenpack.co.id