penambang kawah_ijen menggunakan troli sebagai alat angkut pengganti pikulan |
Alat angkut beroda itu digunakan mengangkut belerang dari puncak sampai ke pusat penampungan belerang di Paltuding. Sudah hampir dua bulan alat beroda dua itu digunakan para penambang. Dibandingkan menggunakan pikulan, banyak penambang yang menyebut alat menyerupai gerobak itu lebih efisien dan memiliki daya angkut lebih banyak.
“Kalau biasanya dua kali pulang pergi cuma dua kuintal. Ini sekali jalan bisa angkut tiga sampai empat kuintal, “ujar Dewo, seorang penambang. Troli tersebut didesain mempergunakan dua roda seukuran ban motor. Untuk menghindari slip, alat tersebut dilengkapi dua rem tromol di kedua sisinya.
Meski sudah banyak digunakan, nyatanya alat pikul tetap berlaku. Turun menuju dapur kawah, penambang masih menggunakan pikulan sebagai alat angkut belerang. Selanjutnya, belerang dipindah ke troli yang sudah disiapkan di pinggir kawah.
“Kalau ke bawah masih pakai pikulan,” imbuh Dewo. Untuk mempermudah penggunaan troli, para penambang membuat jalan sendiri. Jalan itu dibuat di sebelah jalur pendaki naik dan turun ke Ijen. Bedanya, rute baru tersebut disesuaikan troli.
Dibandingkan jalur pendaki, jalur troli tersebut tidak terlalu curam. Hanya saja, jalur tersebut masih terbatas. Jalur tersebut baru dari Paltuding hingga Pos Bunder. Jalur dari Pos Bunder hingga kawah Ijen belum ada. Alhasil, untuk menuju kawah, mereka harus berjalan bersama pendaki lain. (radar)
0 Response to "Ijen Penambang Belerang Memakai Troli"
Posting Komentar