Kusmiyati, Seniman Gandrung Banyuwangi

kusmiyati dalam koran lokal jerman
kusmiyati dalam koran lokal jerman


Berita Banyuwangi - Gandrung, kesenian dari Banyuwangi, menarik perhatian publik Jerman, baik itu para pengunjung Museumsuferfest 2015 maupun media massa. Menariknya, bukan Mbok Temu Misti, legenda hidup sekaligus maestro gandung Banyuwangi, yang menonjol, namun justru salah seorang anak didiknya: Kusmiyati.

Sangat lama gandrung Banywaungi identik dengan Mbok Temu. Sampai-sampai, sebutan gandrung pun sering dilekati namanya menjadi "gandrung Temu". Berkiprah sebagai seniman gandrung, Mbok Temu sangat terbuka didatangi oleh seniman-seniman muda yang ingin belajar kepadanya terkait gandrung. Salah satu yang sempat belajar langsung kepada Mbok Temu adalah Kusmiyati.

Pembukaan Museumsuferfest 2015, yang berlangsung pada Jumat (28 Agustus), menjadi uluk salam pembukaan juga bagi Mia, demikian panggilan Kusmiyati. Ia berada di panggung utama, bersama Duta Besar Indonesia, Fauzi Bowo, dan walikota Frangkurt, Peter Feldmann. Mia juga yang tampil dalam liputan sebuah televisi. Sehari setelah pembukaan, foto Mia menjadi headline surat kabar Frankfurter Neue Presse.

Mulai belajar gandrung sejak SD, Mia boleh jadi kini menjadi kandidat terkuat suksesor Mbok Temu. Dan di hadapan Mbok Temu pula, yang sesungguhnya juga ikut tampil di Museumsuferfest, Mia memperlihatkan dirinya ke publik luar negeri.

Pergi ke luar negeri memang sudah lama menjadi cita-citanya. Dulu, ia pernah ingin pergi ke luar negeri dengan menjadi tenaga kerja wanita (TKW). Di usianya yang ke-28 tahun, ia berhasil memenuhi cita-citanya, pergi ke luar negeri, tanpa harus menjadi TKW. Ia sampai di Frankfurt karena mementaskan gandrung di sebuah festival seni-budaya yang menjadi salah satu yang terbesar di Eropa.

Mia sudah sampai ke luar negeri.... bersama legenda dan maestro gandung sekaligus guru Mia: Mbok Temu Misti.
sumber:islandsofimagination.id

0 Response to "Kusmiyati, Seniman Gandrung Banyuwangi"

Posting Komentar