petani kopi |
Akibat abu Gunung Raung, hasil kopi petani di Desa Rowosari, Kecamatan Sumerjambe, Jember, memburuk dan kualitasnya jelek. Alhasil, panen biji kopi para petani hanya dihargai rendah oleh tengkulak.
Kondisi daun dan biji kopi milik para petani itu terpapar abu vulkanik dan para petani pun mesti memanen kopi sebelum waktunya matang. Pasalnya jika tidak didpanen, kopi akan mengering dan membusuk.
Kendati sudah dipanen sejak awal, Aswi, salah satu petani kopi mengaku, saat dijemur biji kopi mereka tetap mengkerut dan kualitasnya buruk.
Padahal pada kondisi normal ketika hasil panennya bagus, para petani setempat biasanya mendapatkan Rp2.250 per kilogram biji kopi dari para tengkulak.
Tapi kini hasil kopi mereka hanya dihargai pada kisaran Rp2.000-2.100 saja. Pada kondis normal pula, mereka biasanya bisa memanen hingga dua ton per hektarnya. Namun sekarang hanya separuhnya saja.(okezone)
0 Response to "Dampak Abu Gunung Raung, Produksi Kopi Anjlok"
Posting Komentar