asap vukanik gunung raung |
Sampai kapan Bandara Noto Hadinegoro ditutup, Edy masih belum tahu. "Tergantung arah angin," katanya.
Menurut Edy, pemberitahuan penutupan itu berdasarkan notice to airman (notam) dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan atas laporan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jember dan Banyuwangi.
Sebagai bandara remote, Noto Hadinegoro, Jember, menjadi tempat mendarat pesawat Garuda Indonesia jenis ATR dari Surabaya dan sebaliknya menjadi landasan untuk penerbangan ke Surabaya. Setiap hari, tercatat hanya satu kali penerbangan dari Surabaya ke Jember dan sebaliknya dari Jember ke Surabaya. Pesawat Susi Air juga beroperasi di bandara ini yang melayani rute Jember-Sumenep dan sebaliknya.
Dengan ditutupnya Bandara Noto Hadinegoro, otomatis ada pembatalan penerbangan dari pihak Garuda Indonesia yang melayani penerbangan Surabaya-Jember. General Manajer PT Garuda Indonesia Tbk Area Jember, Syamsul Adnan, mengatakan penerbangan Surabaya-Jember dan sebaliknya Jember-Surabaya dibatalkan menyusul penutupan bandara akibat dampak abu vulkanik Gunung Raung. "Sejak kemarin dan hari ini," kata Adnan.
Adnan mengatakan Notam diterima pada malam hari. "Tidak polite (sopan) ketika kami menginformasikan pembatalan kepada penumpang pada malam itu juga," kata Adnan.
Baru pada pagi keesokan harinya, tim dari manajemen menghubungi satu per satu penumpang terkait dengan pembatalan penerbangan itu. Informasi BMKG diterima setiap enam jam sekali. Adnan belum bisa memastikan apakah Jumat besok penerbangan Surabaya-Jember dan sebaliknya akan dibatalkan.
sumber : http://bisnis.tempo.co
0 Response to "Dampak Abu Gunung Raung, Bandara Jember Masih Ditutup"
Posting Komentar