14 Narapidana Bebas Setelah Mendapat Remisi

bapak bupati menyerahkan sk remisi
bapak bupati menyerahkan sk remisi

Berita Banyuwangi - Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-70 kemarin menjadi berkah bagi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi. Sebanyak 278 narapidana (napi) mendapatkan remisi dari pemerintah. Secara simbolis penyerahan remisi diberikan oleh Bupati Abdullah Azwar Anas usai upacara detik-detik Proklamasi di lapangan Blambangan siang kemarin.

Kepala Lapas, Banyuwangi Marlik Subiyanto mengatakan, napi yang mendapat remisi adalah yang perilakunya baik selama ada di lapas. ”Mereka tidak pernah melanggar hukum atau peraturan selama di lapas. Para napi itu memperoleh remisi mulai satu hingga enam bulan,” ujarnya usai menghadiri upacara di Taman Blamabangan.

Marlik menambahkan, dari 278 napi yang mendapatkan remisi, 14 napi langsung bebas. Sementara itu, 264 napi sisanya remisi biasa. “Ada narapidana yang memperoleh remisi dasawarsa, diantaranya enam koruptor. Namun, baru tiga yang diajukan, sisanya adalah pelaku asusila, narkoba, dan kriminal lain.

Sampai hari ini Lapas Banyuwangi dihuni 714 napi,” beber Marlik. Sementara itu, upacara detikdetik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-70 di Taman Blambangan kemarin berlangsung lancar. Bertugas sebagai inspektur upacara Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas didampingi Wakil Bupati Yusuf Widiyatmoko bersama jajaran forum pimpinan daerah (forpimda).

Naskah Proklamasi dibacakan Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara. Upacara itu juga diikuti para veteran, pelajar, mahasiswa, purnawirawan, jajaran TNI/Polri, PNS, dan organisasi kemasyarakatan. Momen pengibaran bendera merah-putih oleh Paskibra berjalan lancar meskipun waktu pengerekan lebih cepat daripada lagu Indonesia Raya.

Bertindak sebagai pengibar bendera, Ahmad Aufa, Lutfi Ahmad Dani P., dan Angga Cahya. Yang didaulat sebagai pembawa bendera adalah Karinka Bella Prasetya dan Oky Ulfia D. Mereka adalah siswa-siswi pilihan dari SMA/SMK/MA negeri/swasta di Banyuwangi.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Anas mengajak masyarakat agar tak hanya menyikapi peringatan Proklamasi sebagai acara seremonial yang diperingati setiap tahun. Tetapi, harus dijadikan momen introspeksi untuk terus berinovasi dan berkreasi.

”Sebab, tantangan kita ke depan jauh lebih berat,” ujarnya. Terutama masalah perekonomian yang melilit negara dan berimbas hingga ke tingkat daerah. “Perlu ada pemikiran-pemikiran baru agar bisa menyelesaikan semua problem masyarakat, terpenuhinya kesejahteraan ekonomi baik tingkat nasional maupun lokal.

”Tema Ayo Kerja cukup membumi tidak hanya sebagai jargon. Ayo disiplin berinovasi, target masih banyak,” ajaknya. Usai upacara tersebut, penonton dihibur tari kolosal yang diperagakan siswa sekolah dan prajurit TNI. Puncak tari kolosal dengan lakon perang di Alas Keluwih itu adalah penyerahan keris kepada Bupati Abdullah Azwar Anas sebagai simbol pemegang kekuasaan dan amanah rakyat. (radar)

0 Response to "14 Narapidana Bebas Setelah Mendapat Remisi"

Posting Komentar