fadiyah yulianti menari seblang |
Suasana sekitar lokasi yang dihiasi porobungkil, yaitu hasil bumi masyarakat Desa Olehsari, itu sudah ramai mulai pukul 13.00. Penari seblang masuk ke lokasi pukul 14.30, jumlah penonton pun semakin banyak. Tak menunggu waktu lama setelah didudukkan di kursi dan diasapi menyan, roh leluhur Sayu Sarinah langsung masuk ke tubuh Diah.
Penonton pun langsung riuh saat seblang yang baru pertama kali menari dengan omprog (mahkota) berisi aneka macam bunga itu mulai berputar mengelilingi penabuh gamelan. Para penari pria dan ketua adat terlihat semringah saat melihat penari tersebut cepat kejiman (kerasukan).
Setelah menari lebih dari lima putaran, alunan musik pun dihentikan sejenak. Ketua adat Seblang Desa Olehsari, Anshori, langsung mengambil nampan berisi ketupat yang di dalamnya dipenuhi beras kuning. Setelah memanggil beberapa sesepuh dan keluarga penari seblang, ketupat itu ditarik dan isinya disebarkan di sekitar lokasi.
Usai ritual tarik kopat, musik kembali didendangkan. Penari seblang muda itu pun kembali berputar sambil menyampirkan sampur ke kanan dan ke kiri diiringi penari pria di depannya. Meski baru pertama kali menari, tampaknya roh leluhur yang merasuki tubuh penari seblang itu sudah cocok.
Sang penari pun seolah sudah lama melakukan tarian seblang. “Seblang ini memiliki garis keturunan langsung dari Almarhumah Mbah Juni, sehingga tidak ada kendala dan langsung kejiman (kesusupan). Yang sebelumnya itu masih ada garis keturunan tapi bercabang,” jelas Anshori. (radar)
0 Response to "Penari Seblang Masih Kelas 3 SD"
Posting Komentar