pancer |
“Perairan Pancer itu memang daerah favorit mencari benur,” cetus Bagus, 32, salah satu nelayan asal Dusun Sumberayu, Desa Sumber beras, Kecamatan Muncar. Bagus mengaku, hanya dalam tempo satu malam, dirinya bisa memperoleh 200 ekor benur.
Sementara itu, harga benur saat ini mencapai Rp 20 ribu per ekor. “Saya dapat tidak tentu, terakhir dapat 200 ekor,” ungkapnya. Tingginya hasil tangkapan dan harga yang bagus ini, membuat para nelayan ramai-ramai memburu benur. Untuk mencari benur di sekitar karang, kebutuhan yang dikeluarkan relatif kecil.
Dalam semalam, mereka hanya menghabiskan lima liter Pertamax untuk mesin gensetnya. Sementara solar untuk mesin kapal, juga tidak banyak karena jaraknya yang dekat. “Asal tiba di lokasi, kita langsung pasang lampu dan perangkapnya,” ujarnya.
Bagus menyebut, meski sekarang lagi musim benur tidak semua nelayan tanpa kendala. Saat ini angin dan gelombang besar sering datang mendadak. “Kalau angin kencang, kita tidak jadi melaut,” katanya. Nelayan lainnya, Jupriyanto, 37, mengatakan harga benur dipasar luar daerah kini sedang mahal.
Menurut informasiyangdiperoleh, harga diluar daerah itu bisa berlipat dibandingharga di Pancer. “Kalau dikirim ke Bali bisa sangat mahal,” jelasnya. Sementara itu, Didit, salah satu warga yang biasa mengirim benur ke luar daerah menyampaikan permintaan benur memang cukup tinggi.
Biasanya benur tangkapan nelayan Pancer, akan dibudidayakan. “Kalau di Bali dibudidayakan, dan saat ini sedang laris,” jelasnya. (radar)
0 Response to "Panen Benur Dipesisir Laut Kidul"
Posting Komentar