sunrise of java cup 2015 |
BANYUWANGI – Persewangi gagal menjadi juara dalam turnamen segi empat bertajuk Sunrise of Java Cup 2015. Meski begitu, kiprah The Lasblang (Laskar Blambangan) dalam even edisi perdana itu tidak bisa dianggap buruk. Meski satu-satunya tim medioker (paling lemah), tapi Merah-Hitam tampil mengejutkan dengan mengalahkan Arema di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Senin malam lalu.
Tuan rumah menang tipis dengan skor 1-0 via gol yang dicetak Trubus Gunawan di pengujung babak pertama. Tambahan tiga poin itu memang tidak mengangkat posisi Nanda Pradana dkk dari dasar klasemen. Raihan tiga angka di akhir turnamen itu sama persis dengan Indonesia All Star.
Tetapi, tuan rumah kalah head to head dengan tim asuhan Aji Santoso itu, sehingga posisi tidak berubah. Meski dikalahkan Persewangi, Arema tetap menjadi juara dan berhak mendapatkan hadiah utama satu unit mobil Karimun Wagon.
Ahmad Bustomi dkk meraih enam poin dan menang head to head dengan Bali United Pusam. Pertandingan yang melibatkan Persewangi dengan Arema itu berlangsung dengan tensi tinggi. Bahkan, pemain kedua tim diganjar kartu merah pada menit yang sama karena terlibat pelanggaran keras.
Di kubu Persewangi ang dikartu merah adalah Decky Rolias, sedangkan di kubu Arema adalah Alfarizi. Permainan Persewangi memang menunjukkan perkembangan positif dalam laga pemungkas tersebut. Dukungan suporter ternyata mampu membakar spirit skuad Persewangi.
Hasilnya, Trubus Gunawan memecah kebuntuan Persewangi via gol yang dicetak pada menit 42. Tidak ada lagi gol yang terjadi selepas gol tersebut. Arema gagal membalas ketertinggalan meski tidak sedikit peluang yang dihasilkan. Nanda Pradana sukses menggagalkan dua peluang Cristian Gonzalez dan Samsul Arif.
Head coach Persewangi, Nasrul Hariyono, mengaku puas atas kemenangan timnya. Menurut dia, kemenangan tersebut menjadi titik balik atas dua kekalahan di laga sebelumnya. “Secara materi kita memang kalah dengan Arema, tapi kita bisa menang,” katanya.
Setelah leading, Persewangi lebih banyak bertahan. Mereka lebih banyak melakukan serangan balik cepat dengan mengandalkan kecepatan Ferdinand Sinaga. Terkait pemain satu ini yang gagal mencetak gol, Nasrul Hariyono tidak terlalu risau.
Dia bukan striker murni, kami pasang di wing. Kita manfaatkan dia sebagai perusak pertahanan lawan,” tegasnya. Asisten pelatih Arema, Joko Susilo, menyatakan bahwa pemain merasa tertekan setelah kebobolan. Bahkan, sejumlah peluang gagal dimanfaatkan menjadi gol. ‘’Permainan anak-anak kurang maksimal terutama setelah bermain dengan 10 pemain,” tandasnya. (radar)
0 Response to "Atasi Arema, Persewangi Tetap Paling Buncit"
Posting Komentar