Foto: Balita Al Muzaki yang menderita infeksi meningitis/ Aditya |
Berita Banyuwangi - Pelaksana Tugas (plt) Kepala Dinas Kesehatan dr Widji Lestariono melaporkan kondisi balita Al Muzaki yang menderita infeksi selaput otak (meningitis) kini sudah membaik. Sejak adanya laporan ke akun Twitter Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pada Minggu (17/7) malam, pada hari yang sama balita itu sudah mendapat perawatan yang intensif di RSUD Genteng.
"Kondisi ananda Muzaki hari ini sudah tidak kejang tapi masih lemah, minum masih dengan selang, belum bisa bicara dan kondisi gizi kurang (Hb 8)," kata dr Widji Lestariono kepada detikcom di Banyuwangi, Senin (18/7/2016) malam.
Pria yang akrab disapa Rio, ini juga menjelaskan berdasarkan pantauan pihak RSUD Genteng, kesehatan balita itu menunjukkan progress yang baik. Namun masih membutuhkan perawatan lebih lanjut.
"Rencana pengobatan ananda Muzaki diteruskan dengan fisioterapi atau latihan bagian tubuh yang lemah juga latihan minum dengan pengawasan," tambahnya.
Balita buah hati dari Nurhayati dan Masruri hingga saat ini masih tercatat sebagai warga Papua. Rio pun menyebut pihak pemerintah kabupaten (pemkab) membantu mengurus jaminan kesehatan untuk Muzaki.
"Pak kades Karangdoro sudah membuat surat terkait identitas Muzaki dan yang mengurus BPJS adalah RSUD Genteng. Untuk keperluan keluarga selama di RS dibantu dari Baznas dan keluarga nantinya akan diberi modal usaha oleh Baznas," tambahnya.
Saat dikonfirmasi Bupati Anas tak mempermasalahkan soal identitas yang dimiliki keluarga balita Muzaki yang berasal dari Papua. Anas menjelaskan pelayanan yang diberikan merupakan salah satu bentuk dari penanganan Unit Gawat Darurat(UGD) Kemiskinan yang mengedepankan kemanusiaan.
"Memang program UGD Kemiskinan diberikan untuk warga Banyuwangi, tapi kami mengutamakan kesehatan ananda Muzaki. Tak masalah yang penting tertolong dulu," kata Anas.
Soal bantuan biaya untuk keperluan Muzaki dan keluarga pemkab pun mengajak lembaga lain seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk turun tangan membantu keluarga Muzaki. Anas menyebut penyaluran dana dari Baznas tepat guna dan bebas dari ribetnya birokrasi.
"Kita menangani cepat tidak hanya mengandalkan APBD tapi juga sektor lain seperti masyarakat, Baznas. Dana rakyat dari zakat itu yang bisa digunakan segera, maka sektor private partnership kita gunakan. Dengan Baznas langsung cepat menangani jadi tidak perlu birokrasi karena bisa on call. Keluarganya juga masuk kriteria keluarga miskin," paparnya.
Program UGD Kemiskinan Kabupaten Banyuwangi memiliki tujuan untuk memberikan penanganan langsung kepada warga yang membutuhkan bantuan dari beasiswa untuk siswa putus sekolah hingga layanan kesehatan. Cara kerjanya dengan mengintegrasikan data mulai dari Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta Bagian Kesejahteraan Masyarakat sebagai sekretariat UGD. Semua koordinasi yang dilakukan oleh Anas dengan memanfaatkan teknologi yang berupa WhatsApp (WA) grup dengan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
"Di WA grup kan sudah ada semua, makanya Minggu malam (17/7) setelah aduan masuk camat langsung turun dan langsung kami laporkan di Twitter saya. UGD Kemiskinan jalan dan UGD Kesehatan seperti rumah sakit siap semua. Dari koordinasi malam itu sudah kami siapkan apakah di RSUD Blambangan atau RSUD Genteng. Setelah memikirkan lokasi yang terdekat memang di RSUD Genteng," jelasnya.
(ams/rvk)
sumber:http://news.detik.com
0 Response to "UGD Kemiskinan Banyuwangi Bantu Tangani Balita Pengidap Meningitis Asal Papua"
Posting Komentar